Di blog ini saya akan bercerita tentang kegiatan saya yaitu Live In di Cilincing dalam rangkaian acara Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN). Jadi... saya ini terpilih menjadi salah satu finalis 30 besar PPAN DKI Jakarta (Belom jadi delegasi ya! masih calon tapi doain aja ya yang terbaik) awalnya saya tidak menyangka loh super gak nyangka bakal kepilih karena yaa...... tau sendiri betapa pecicilannya saya dan otak ini isinya hanya anak-anak saja heheheh namun Allah memberikan rezeki yang menurut saya tidak ada duanya yaitu menjadi finalis PPAN DKI Jakarta. oke! langsung aja yaa...
Jadi dalam rangkaian PPAN DKI Jakarta, kami finalis diwajibkan untuk melaksanakan Live In di Cilincing!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Yes Cilincing.... apa yang terbesit di benak kalian? kalo saya sejujurnya langsung terbesit waduh kerang nih amis dong waduh gimana nih wah panitia PPAN mau ngerjain gua nih kayaknya. Itulah yang terbesit di otak saya. Baiklah hari demi hari saya tunggu dan sekalian deg-degan bakal live in. Di live in ini kita tinggal dengan warga setempat dan satu orang satu keluarga angkat..... nahloh serem kan? tapi yaudalah ya harus dijalanin kita lihat bakal jadi apa tuh saya ketika saya live in.
Day 1
Hari pertama ini saya super deg-degan pagi-pagi gak karuan luar biasa membahana, dengan tubuh yang pendek ini membawa tas yang super gede dan membuat saya keberatan.... yaudalah ya hari pertama aja bawaannya udah berat dan banyak banget. Kami peserta kumpul di Disorda Jatinegara Jakarta Timur dari Disorda kami serentak naik Kopaja menuju Cilincing dan itu sangat menyenangkan hahahahha ada beberapa peserta yang sebelumnya belum pernah naik Kopaja dan menjadi pertama kalinya untuk naik Kopaja. Selanjutnya sekitar jam 9.30 WIB kami tiba di Cilincing! Welcome to Cilincing! kami singgah dulu di Rumah Kerang. Rumah Kerang ini diabdi oleh suster-suster abdi yaitu ada suster Hendriana dan suster Angela mereka sangat baik mereka selalu memberikan makanan kepada nenek kakek yang tidak mampu setiap hari dan menyekolahkan anak-anak di sekitar Cilincing yang tidak mampu! super keren sih. Ketika kami masuk ke Rumah Kerang disana ada sekumpulan anak PAUD sedang belajar dengan gurunya dan kami disambut hangat pula oleh suster di Rumah Kerang. Setelah menunggu beberapa lama tibalah pembagian keluarga, deg-degan sih parah dan jeng-jeng! Saya ditempatkan di Rumah Bapak Tono dan Ibu Yuli. Rumahnya dekat sekali dengan laut, saya sangat seneng bgt dong karena dekat laut, selanjutnya saya langsung ke rumah Bu Yuli. Bu Yuli mempunyai 1 anak yang bernama Zahra atau biasa dipanggil Oyo, anaknya lucu banget gemes gitu usianya masih 4 tahun. Oyo suka banget jajan kayak hidupnya itu jajan terus dalam satu hari Oyo bisa jajan sampe Rp 50.000,- ngalah-ngalahin gua kan?! yaudah lanjut lagi... sampai rumah Bu Yuli, aku langsung meletakan tas, Bu Yuli bilang letakan tas di atas lemari saja. Rumahnya memang sederhana namun cukup nyaman bagi saya, tidak ada kamar tidur, kemudian dapur dan kamar mandi menjadi satu... oke fine saya akan stay disini selama 5 hari tidak apa pengalaman baru bagi saya. Setelah dari rumah saya diajak ke rumah ibu Neng yaitu ibu angkatnya Selvi, disana saya dibelikan es teh (seneng banget karena Cilncing itu panas luar biasa) kemudian Ibu Yuli ngajak saya untuk ke tempat pengupasan kerang yang bagian pretel. Alamaaaak kerangnya banyak banget loh kerang hijau atau disebut kijing. Setelah dari sana saya diajak kembali ke rumah untuk tidur siang........... ibu saya emang the best untuk masalah perboboan hehe. Malam harinya panitia PPAN mengajak kami untuk meeting yaitu membicarakan apa yang terjadi hari ini jadi refleksi gitu setelah meeting kami ke rumah masing-masing untuk makan malam bersama bersama keluarga
Menunggu dijemput keluarga |
day 2
Hari ini saya bangun jam 10 pagi, saya bangun jam segitu juga ibu saya belum bangun... ok fine gapapa. saya mandi di kamar mandi lalu ke luar ke tempat ibu Neng, sambil membantu Selvi menjaga warung kami dibawakan kijing yang harus dikupas. wew. pengalaman baru bagi saya untuk mengupas kijing jadilah saya mengupas kijing bersama selvi, pengalaman baru sih dan bau baru jugaaaa tapi ini seru kijingnya ada banyak banget dan sudah direbus tapi isi dalam kijing harus dikeluarkan. setelah mengupas kijing saya dipanggil oleh ibu saya untuk tidur siang... oh my god ibu selalu ngajak saya untuk bobo siang. tidak terasa sudah sampai ke malam hari seperti biasa saya ke Rumah Kerang untuk day meeting bersama panitia PPAN lainnya dan kami saling bercerita tentang kejadian hari ini.
Itu warungnya Bu Neng dan Selvi |
Home sweet home |
Dapur |
Kamar Mandi |
Bu Yuli, Oyo, Saya, Bu Neng |
Kupas Kijing |
day 3
Pagi ini saya bangun jam 8 heheheh lebih pagi loh dari biasanya. tapi ibu saya belum bangun juga yasudah tidak apa mungkin ibu lelah. saya ke rumah bu Neng untuk membantu Selvi menjaga warung bu Neng jadi saya bantu untuk membuat minuman es untuk bantu Selvi. Siang tiba saya jalan-jalan bersama Selvi, Stiven dan Hudan ke krematorium penasaran sama rumah Adies yang wc nya miring itu, jarak antara rumah kami dan krematorium itu lumayan jauh dan berkelok namun kami ditemani oleh warga setempat yaitu solihin untuk ke krematorium, cita-cita solohin ingin menjadi masinis loh! dan dia tidak ingin putus sekolah super keren! sehabis dari krematorium saya harus melaksanakan project kelompok hari ini di rumah kerang bersama kelompok saya, projek ini sasarannya untuk remaja dan kami menggunakan metode saterred map dimana nanti anak tau apa cita-citanya, peserta yang kami dapat sebanyak 10 remaja Cilincing. Saya menjadi MC pada saat itu dan pas bagian kesan esan dari remaja terkait acara kami ada salah satu anak yang gigih untuk melanjutkan sekolahnya dan membuat hati kami benar-benar tersentuh, saya yakin dia akan menjadi orang hebat di masa depan :) setelah projek selesai, tetap ada day meeting dan merefleksikan tentang hari ini.
Deket Kreamatorium (Stiven, Lupa namanya, Solohin, Saya, Adies, Selvi, Hudan) |
Projek Kelompok Untuk Remaja Cilincing |
day 4
tidak terasa sudah day 4!! sebenernya berasa sih hehehehe bercanda. hari keemapt ini saya bangun pagi karena dibangunin oleh teman-teman saya, katanya mereka mau ke laut yaudah saya ke laut bersama mereka. disana kami membicarakan tentang sampah yang ada disini dan reklamasi yang akan terjadi. setelah dari laut saya kembali ke rumah saya bermain dengan oyo dan bobo siang, yaaa tiap hari kerjaan saya ya seperti ini ahhaha. setelah bobo siang, saya memberikan makanan kepada lansia yang ada di Cilincing, saya membantu suster di rumah kerang untuk memberikan makanan kepada mereka, sore harinya saya ke rumah kerang untuk latihan penutupan besok, saya menjadi MC juga pada penutupan dan menarikan tari kecak, (Nih ya kamu ikut PPAN pasti bisa nari dah tarian daerah udah kayak kewajiban) kami latian hingga malam, setelah latihan kami jugaday meeting seperti biasanya.
Pemberian makanan gratis untuk lansia |
day 5
closingan lohhh dan pulang, sebenernya agak sedih untuk meninggalkan mereka tapi besoknya saya harus UTS kepikiran itu juga hahahah. Penutupan dimulai pukul 11.00 dipandu oleh saya dan Selvi sebagai MC. kemudian kami menarikan tarian kecak yang menurut saya itu keren banget dan bikin merinding, setelah menari kami bernyanyi lagu Bunda, ketika bernyanyi lagu Bunda gak tahan untuk mengeluarkan air mata setelah bernyanyi kami menghampiri keluarga angkat dan saya berdua dengan ibu angkat saya banjir air mata hahaha karena saya merasa banyak salah terhadap beliau.. dan acara ini ditutup oleh foto bersama dan pemberian sembako. saya bantu mengangkat berasa ke rumah ibu angkat saya dan disana makan siang terakhir saya adalah mie rebus, saya bakal kangen banget sih sama keluarga ini. akhirnya kami pulang menaiki kopaja lagi dan sampai ke jatinegara
Penutupan Acara Live In |
Pulang naik Kopaja Finalis PPAN DKI Jakarta 2017 |
dalam rangkaian acara Live In PPAN ini saya mendapat banyak pengalaman dijamin bagi kalian yang pengen coba sesuatu yang baru yang bener-bener keluar dari zona nyaman kalian ikutlah PPAN ini, karena untuk tahap ini saja saya merasa sudah menjadi sayap garuda. Rasa bersyukur dan mohon ampun terasa mengalir di dalam diri saya setelah mengikuti Live In ini.
Panitia PCMI luar biasa dan Finalis PPAN 2017 DKI Jakarta juga sangat Luar Biasa.
PPAN 2017 DKI Jakarta CAK CAK CAK TRING
Finalis PPAN DKI Jakarta 2017 |
0 komentar:
Posting Komentar